Assalamualaikum
Sejak kita dilahirkan sudah ada sosok yang harus menjadi panutan kita dalam bertindak dalam keadaan apapun. Dialah Rasulullah Muhammad SAW.Sehendaknya kita bisa meneladani dan meniru segala kebiasaan beliau. Termasuk dalam hal pola makan, karena pola makan Rasulullah lah yang terbaik.
“Barang siapa yang mengikuti sunahku, berarti dia cinta kepadaku. Dan barang siapa yang cinta kepada ku, maka akan masuk surga bersamaku”
Begitulah kutipan salah satu hadist Rasul SAW mengenai sunah. Dan didalam sunah ada keberkahan. Singkatnya setiap amalan yang kita kerjakan bersandar kepada sunah Rasul, maka akan mendapat 2 keuntungan yaitu pahala dan keberkahan.
Berikut Cara Makan Sehat ala Rasulullah SAW :
1. Membaca basmalah ketika hendak makan, dan mengakhiri dengan membaca hamdalah.
Barangkali hikmah membaca basmalah dan hamdalah adalah seorang muslim selalu mengingat bahwa makanan yang disantap tidak lain adalah nikmat dan anugerah dari Allah yang Maha Lembut dan Maha Tahu.
Dia akan terhindar dari sikap berlebih-lebihan dan mubadzir. Seorang muslim juga akan selalu sadar bahwa makanan bukan tujuan akhir, tapi sarana menambah kekuatan untuk menuju ketaatan kepada Allah, memakmurkan bumi dan menaburinya dengan kebaikan.
2. Makanlah sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang
Ini udah gak asing. Tau orang jepang kan? Ane baca sebuah thread yg ngejelasin kenapa umur orang jepang panjang2 makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
3. Makan dengan tiga jari.
Dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang. Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedangkan makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.
4. Posisi Duduk.
Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung. Posisi duduknya yaitu kaki kanan menekan lambung dan kaki kiri kita duduki, hal ini akan menjaga keseimbangan komposisi lambung yaitu 1/3 makanan 1/3 udara dan 1/3 lagi air. Serta lebih hemat karena jatah makan untuk 2 orang bisa dimakan 4 orang dan seterusnya. Penasaran silahkan buktikan…..
5. Tidak bernafas dalam gelas/air, dan meniup makanan/minuman
Nabi mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke air), bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksudnya adalah mencegah masuknya udara ke dalam lambung.
Nabi saw tidak pernah meniup makanan dan minuman, tidak bernafas di dalam wadah. Bahkan beliau melarang meniup makanan dan minuman(nih buat yang suka niupin makanan anak kecil yang masih panas, gaboleh tuh”.
Nabi saw biasa minum dengan tiga kali teguk, sambil bernafas di antara tiga kali tegukan di luar gelas dan bukan di dalamnya.
Tambahan dari TS, emang bahaya gan, kita bernafas kan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Jika kita meniup makanan atau minuman yg masih panas agar cepat dingin, maka secara langsung gas karbondioksida lgsg tercampur dengan makanan/minuman.
6. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama).
Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan para penghuni surga.
7. Menutup makanan dan minuman di atas meja.
Nabi mewajibkan menutup makanan untuk melindunginya dari pencemaran, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi saw : ”Tutuplah wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malam yang di malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang terbuka melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu”
8. Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah makan.
Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan bakteri. Secara khusus beliau menekankan pentingnya berkumur setelah minum susu:
Berkumurlah kalian setelah minum susu, karena di dalamnya mengandung lemak. (HR. Ibnu Majah)
9. Suplemen makanan terbaik adalah madu.
Rumah Nabi tidak pernah kehabisan madu. Nabi juga menganjurkan untuk meminum madu secara teratur. Nabi bersabda:
“Hendaklah kalian meminum madu”.
Adapun Nabi mengajarkan bahwa cara terbaik meminum madu adalah dengan melarutkan satu sendok madu dengan air yang tidak dingin dan diaduk dengan baik.
10. Tidak memasukkan makanan pada makanan.
Ada dua pendapat mengenai maksud dari memasukkan makanan pada makanan. Pendapat pertama adalah kita dilarang makan kecuali setelah dua jam dari waktu makan berat. Pendapat kedua adalah kita dilarang menyuap makanan ke dalam mulut pada saat masih ada makanan di dalamnya. Dunia kedokteran modern membuktikan bahwa kedua hal tersebut memang berdampak negatif pada kesehatan.
11. Menjilati jari dan tempat makan.
Menjilati tempat bekas makan akan sangat membantu pencernaan. Rasulullah saw sendiri menjilati jari beliau setelah makan. Beliau bersabda:
Apabila salah seorang di antara kalian selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan tangannya sehingga menjilatinya. (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Tabrani)
Hal itu menunjukkan adanya perintah untuk tidak meninggalkan sisa makanan di tempat makan.
12. Food Combining.
Nabi melarang menggabungkan antara susu dan ikan, cuka dan susu, cuka dan ikan, buah dan susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis (kol) dengan ikan, Salad dengan ikan, bawang putih dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam dengan makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.
13. Tidak tidur setelah makan.
Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah makan malam. Tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan baik.
14. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri.(kecuali klo lagi sendirian)
Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.
15. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan.
Dilarang menghina atau membenci makanan, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan kita.
16. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.
17. Tidak memakan daging setiap hari, melainkan berselang hari.
Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dari Aisyah ra, dia mengatakan bahwa bagian lengan atas adalah daging yang paling disukai Nabi. Namun beliau tidak memakan daging setiap hari. Maka yang tersisa ditangguhkan untuk keesokan harinya.
18. Tidak memakan buah pada saat baru sembuh dari sakit.
Diriwayatkan dari Ummu Al-Mundzir binti Qais, seorang wanita Anshar. Dia mengatakan: ‘Rasul datang kepadaku bersama Ali yang waktu itu baru sembuh dari sakit. Kebetulan waktu itu kami punya buah yang masih tergantung di pohonnya. Rasul pun berdiri dan dan memetik buah dan memakannya. Ali juga ikut memetik, namun ketika akan memakannya, Rasul mencegah dan berkata: “Jangan Ali, kamu baru sembuh dari sakit.” Ali pun mengurungkan niatnya. Maka aku membuat roti dan makanan yang direbus dan membawakannya pada mereka. Maka Rasul pun berkata pada Ali, “Makanlah ini. Ini lebih baik untukmu”’ (HR. Abu Dawud)
Posting Komentar